Penyuluhan kesehatan reproduksi pada siswa-siswi SMP Negeri 02 Getasan

Authors

  • Regitasari Setyaning Uttami Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia
  • Vita Ayu Tegar Khamareta Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia
  • Agil Ahmad Syamsudin Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia
  • Enjelika Dwi Amelia Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia
  • Salwa Alya Azzahra Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia
  • Niswatun Khoeriyah Kebidanan, Fakultas Farmasi, Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia
  • Putri Agustine Mulyani Kebidanan, Fakultas Farmasi, Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia
  • Rizal Arif Setiawan SetiawanTeknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia
  • Vina Rismawati Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia
  • Muhamad Ilham Zauhari Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia
  • Machfudloh Machfudloh Kebidanan, Fakultas Farmasi, Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.61251/cej.v2i4.91

Keywords:

Remaja, kesehatan reproduksi

Abstract

Masa remaja adalah fase penting yang menandai peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Fase ini sangat krusial karena menjadi penentu masa depan bangsa. Kesehatan reproduksi remaja mencakup kondisi sehat yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Edukasi mengenai kesehatan reproduksi sangat penting untuk mencegah terjadinya kekerasan dan penyimpangan seksual. Kurangnya edukasi bisa menyebabkan seks bebas, kekerasan seksual, dan perilaku menyimpang. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengukur pengetahuan siswa-siswi SMP N 02 Getasan tentang kesehatan reproduksi. Populasi dalam penyuluhan ini sejumlah 60 siswa-siswi SMP N 02 Getasan. Dari hasil penyuluhan yang telah dilakukan oleh KKN Kelompok 79 UNISSULA Semarang dengan pemateri berjumlah 2 orang, siswa-siswi aktif berdiskusi dan memahami pubertas serta kesehatan reproduksi. Metode pendekatan yang kami gunakan dan lakukan adalah metode deskriptif kualitatif, yakni metode pelaksanaan yang dilakukan dengan memanfaatkan berbagai data kualitatif dan dijabarkan dengan deskriptif kepada para audiens penyuluhan. Hasil dari penyuluhan ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan remaja putra dan putri mengenai kesehatan reproduksi. Peningkatan ini terbukti melalui hasil nilai pre test dan post test dengan hasil sebelum diberikan penyuluhan pengetahuan tentang Kesehatan reproduksi Sebagian besar pengetahuannya kurang (40%) meningkat menjadi pengetahuan baik sebesar 85 % setelah diberikan penyuluhan. Hal ini menunjukkan mayoritas remaja di SMP N 02 Getasan telah memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terkait kesehatan reproduksi.

Adolescence is an important phase that marks the transition from childhood to adulthood. This phase is very crucial because it determines the future of the nation. Adolescent reproductive health includes healthy conditions related to the reproductive system, function, and process. Education about reproductive health is very important to prevent violence and sexual deviation. Lack of education can lead to free sex, sexual violence, and deviant behavior. The purpose of this activity is to measure the knowledge of students of SMP N 02 Getasan about reproductive health. The population in this counseling was 60 students of SMP N 02 Getasan. From the results of the counseling that has been carried out by KKN Group 79 UNISSULA Semarang with 2 speakers, students actively discussed and understood puberty and reproductive health. The approach method that we use and do is a qualitative descriptive method, namely an implementation method that is carried out by utilizing various qualitative data and described descriptively to the counseling audience. The results of this counseling show a significant increase in the knowledge of male and female adolescents about reproductive health. This increase is proven through the results of the pre-test and post-test scores with the results before being given counseling on reproductive health knowledge. Most of their knowledge was lacking (40%) increasing to good knowledge by 85% after being given counseling. This shows that the majority of teenagers at SMP N 02 Getasan have good knowledge and attitudes related to reproductive health.

References

World Health Organization. (2024). Adolescent health. Retrieved from https://www.who.int/health-topics/adolescent-health#tab=tab_1

Emry Handany Lede, M., Suwetty, A. M., Bend Yunita Pellondou Program Studi, K. D., Maranatha Kupang, Stik., Kampung Bajawa, J., Baumata Barat, N., & Tenggara Timur, N. (2024). Pengaruh Penggunaan Media Sosial Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (Krr). JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 12(2), 401–406.

Fatoni, Z., Astuti, Y., Situmorang, A., NFN, W., & Purwaningsih, S. S. (2015). Implementasi Kebijakan Kesehatan Reproduksi Di Indonesia: Sebelum Ddan Sesudah Reformasi. Jurnal Kependudukan Indonesia, 10(1), 65. https://doi.org/10.14203/jki.v10i1.56

Johariyah, A., & Mariati, T. (2018). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Dengan Pemberian Modul Terhadap Perubahan Pengetahuan Remaja. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo, 4(1), 38. https://doi.org/10.29241/jmk.v4i1.100

Mahmudah, N. (2022). Edukasi Kesehatan Reproduksi Pada Remaja. Jurnal Abdimas: Pengabdian Dan Pengembangan Masyarakat, 4(2), 24–28. https://doi.org/10.30630/jppm.v4i2.909

Muharrina, C. R., Yustendi, D., Sarah, S., Herika, L., & Ramadhan, F. (2023). Kesehatan Reproduksi Reproductive Health. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan, 5(1), 26–29. https://doi.org/10.26714/jpmk.v5i1.11507

Nihayatul Hidayah Marisita, Zuhroidaturrahmah, A., Nurfatimah, A. S., & Aini, N. N. (2024). Urgensi Pemahaman Kesehatan Reproduksi Remaja Sebagai Bekal Pencegahan Stunting Di Desa Mendalanwangi Kecamatan Wagir. MEUSEURAYA - Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 12–26. https://doi.org/10.47498/meuseuraya.v3i1.2870

Rohan, H. H., & Siyoto, S. (2013). Buku ajar kesehatan reproduksi. Nuha Medika

Starrs, A. M., Ezeh, A. C., Barker, G., Basu, A., Bertrand, J. T., Blum, R., Coll-Seck, A. M., Grover, A., Laski, L., Roa, M., Sathar, Z. A., Say, L., Serour, G. I., Singh, S., Stenberg, K., Temmerman, M., Biddlecom, A., Popinchalk, A., Summers, C., & Ashford, L. S. (2018). Accelerate progress—sexual and reproductive health and rights for all: report of the Guttmacher–Lancet Commission. The Lancet, 391(10140), 2642–2692. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(18)30293-9

Violita, F., & Hadi, E. N. (2019). Determinants of adolescent reproductive health service utilization by senior high school students in Makassar, Indonesia. BMC Public Health, 19(1), 1–7. https://doi.org/10.1186/s12889-019-6587-6

Downloads

Published

2024-12-31

How to Cite

Uttami, R. S., Khamareta, V. A. T., Syamsudin, A. A., Amelia, E. D., Azzahra, S. A., Khoeriyah, N., Mulyani, P. A., Setiawan, R. A., Rismawati, V., Zauhari, M. I., & Machfudloh, M. (2024). Penyuluhan kesehatan reproduksi pada siswa-siswi SMP Negeri 02 Getasan. Community Empowerment Journal, 2(4), 208–216. https://doi.org/10.61251/cej.v2i4.91

Issue

Section

Articles