Edukasi dan pendampingan dalam menurunkan angka kejadian stunting di Kota Semarang

Authors

  • Heny Yuniarti Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Indonesia & Rumah Sakit Islam Sultan Agung, Semarang, Indonesia
  • Rizkie Woro Hastuti Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.61251/cej.v3i1.94

Keywords:

edukasi, gizi seimbang, kecerdasan, makanan, stunting

Abstract

Stunting (kerdil/pendek) adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan karena kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang terjadi pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh multi-faktorial dan bersifat antar generasi. Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1.000 HPK di samping berisiko pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit, juga menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menurunkan angka kejadian stunting di kota Semarang dengan memberikan edukasi makanan sehat dan memberikan makanan bergizi yang sesuai dengan kebutuhan balita. Salah satu sasaran dari pelaksanaan kegiatan penurunan angka Stunting berada di Puskesmas Ngemplak Simongan, karena dalam wilayah kerja ini masih banyak balita dengan Stunting. Data dari Puskesmas Ngemplak Simongan di Bulan Mei tahun 2022 masih terdapat 42 anak yang tergolong stunting. Metode yang digunakan adalah edukasi dan menyediakan kesempatan tanya jawab kepada Ibu penderita stunting serta memberikan makanan sesuai dengan gizi seimbang yang dapat langsung dikonsumsi penderita stunting dan dapat menjadi contoh bagi ibu dalam menyediakan makan bagi anaknya dirumah. Hasil yang didapatkan adalah pengetahuan yang bertambah dari ibu penderita stunting tentang jenis makanan yang dibutuhkan dan cara pengolahan makanan untuk mendukung anak mereka bebas dari stunting.

Stunting (dwarfism) is a condition of growth failure in toddlers caused by chronic malnutrition and repeated infections, which occurs in the First 1,000 Days of Life (HPK). Stunting is a chronic nutritional problem caused by multi-factorial and intergenerational. Stunting and other malnutrition that occurs in the 1,000 HPK in addition to the risk of stunted physical growth and children's vulnerability to disease, also cause cognitive development disorders that will affect the level of intelligence and productivity of children in the future. The purpose of this community service activity is to reduce the incidence of stunting in Indonesia by providing education on healthy food and providing nutritious food that is in accordance with the needs of toddlers. One of the targets for implementing activities to reduce the number of Stunting is at the Ngemplak Simongan Health Center, because in this work area there are still many toddlers with Stunting. Data from the Ngemplak Simongan Health Center in May 2022, there were still 42 children who were classified as stunted. The method used is a lecture and providing a question-and-answer opportunity for stunting mothers and providing food according to balanced nutrition that can be directly consumed by stunting sufferers and can be an example for mothers in providing food for their children at home. The results obtained are increased knowledge from stunting mothers about the types of food needed and how to process food to support their children to be free from stunting.

References

Aryastami, N. K. (2017). Kajian kebijakan dan penanggulangan masalah gizi stunting di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, 45(4), 233–240. https://doi.org/10.22435/bpk.v45i4.7465.233-240

Boucot, A., & Poinar Jr., G. (2010). Stunting. Fossil Behavior Compendium, 5, 243–243. https://doi.org/10.1201/9781439810590-c34

Hakam, M. A. (2023). Analisis Situasi Stunting dan Upaya Percepatan Penurunan Stunting Kota Semarang. 1–63.

International Food Policy Research Institute. (2014). Actions and Accountability to Accelerate the World’s Progress on Nutrition, Washington, DC. In Global Nutrition Report 2014.

JC Susanto. (2018). Pemberian Nutrisi Pada Anak; Kuliah Pakar PPDS UNDIP 2018

Kementerian Kesehatan, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. (2023). Survei Kesehatan Indonesia 2023 dalam Angka. Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2023.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia.

Kemenkes RI. (2018). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan: Situasi Balita Pendek di Indonesia. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan, 20.

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (2017). Buku saku desa dalam penanganan stunting. Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting, 42.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. (2018). Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) Periode 2018-2024.

Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2020). Strategi nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting). Stranas Stunting 2020. https://stunting.go.id/stranas-p2k/#:~:text=Hasil%20Riset%20Kesehatan%20Dasar%20(Riskesdas,peringkat%20108%20dari%20132%20negara.

Nirmalasari, N. O. (2020). Stunting pada Anak: Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam: Journal For Gender Mainstreming, 14(1), 19–28. https://doi.org/10.20414/Qawwam.v14i1.2372

Widyawati. (2021). Penurunan Prevalensi Stunting tahun 2021 sebagai Modal Menuju Generasi Emas Indonesia 2045. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20211227/4339063/penurunan-prevalensi-stunting-tahun-2021-sebagai-modal-menuju-generasi-emas-indonesia-2045/

Downloads

Published

2024-03-07

How to Cite

Yuniarti, H., & Hastuti, R. W. (2024). Edukasi dan pendampingan dalam menurunkan angka kejadian stunting di Kota Semarang. Community Empowerment Journal, 3(1), 1–7. https://doi.org/10.61251/cej.v3i1.94

Issue

Section

Articles