Membentuk kampung tematik pada kawasan perkotaan melalui kreasi ecoprint yang bernilai ekonomi
DOI:
https://doi.org/10.61251/cej.v2i2.54Keywords:
ecoprint, kampung tematik, pinggiran kotaAbstract
Rutinitas aktivitas masyarakat perkotaan yang sangat tinggi berpengaruh pada tingkat kejenuhan diri. Khususnya untuk kaum perempuan, selain perannya sebagai ibu rumah tangga juga memungkinkan memiliki peran profesional di masyarakat serta sebagai pelaku ekonomi. Wilayah pinggiran perkotaan masih memiliki lahan non terbangun dengan potensi alami seperti tanaman budidaya maupun tanaman liar yang belum banyak dimanfaatkan untuk industri kreatif. Ecoprint adalah suatu teknik membuat kerajinan dengan mencetak bahan alami seperti dedaunan, ranting, kulit batang pohon pada kain ataupun kertas sehingga dapat menjadi bahan yang bernilai ekonomi. Industri kreatif ecoprint mempunyai nilai ekonomi dan peluang yang baik di pasaran. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Dimana lokasi ini berada di pinggiran kota Semarang, banyak potensi lingkungan alam yang bisa dimanfaatkan. Tujuan kegiatan ini untuk mengembangkan keterampilan membuat Ecoprint dalam rangka membentuk kampung tematik. Sasaran kegiatan ini adalah Ibu-Ibu anggota PKK dan remaja. Seiring dengan adanya program penataan kota yang berbasis kampung tematik, kegiatan ini diharapka dapat menjadi salah satu karakter kampung yang ada di Kota Semarang. Metode pelaksanaan melalui ceramah pengetahuan tentang cara membuat ecoprint, dilanjutkan dengan praktik pembuatan hasil karya ecoprint. Kesimpulan dari kegiatan ini,peserta merasakan mandapatkan manfaat pengetahuan dan keterampilan. Perserta memberikan respons sangat baik dan berantusias untuk melanjutkan pembuatan hasil karya ecoprint. Diharapkan dalam masa yang akan datang Kampung Bulusan dapat mewujudkan Kampung Tematik berbasis Ecoprint.
The very routine activities of urban communities have an influence on the level of self-saturation. Especially for women, apart from their role as housewives, it is also possible to have a professional role in society and as an economic actor. Peri-urban areas still have non-developed land with natural potential such as cultivated plants and wild plants that have not been widely used for creative industries. Ecoprint is a technique for making crafts by printing natural materials such as leaves, twigs, tree bark on cloth or paper so that they can become materials with economic value. The ecoprint creative industry has good economic value and opportunities in the market. Community service activities are carried out in Bulusan Village, Tembalang District, Semarang City. Where this location is on the outskirts of Semarang, there is a lot of natural environmental potential that can be utilized. The aim of this activity is to develop skills in making Ecoprints in order to form a thematic village. The target of this activity is mothers who are PKK members and teenagers. Along with the city planning program based on thematic villages, it is hoped that this activity can become one of the characteristics of villages in Semarang City. The implementation method is through lectures on knowledge about how to make ecoprints, followed by practice in making ecoprint works. The conclusion of this activity is that participants feel they have gained the benefits of knowledge and skills. Participants responded very well and were enthusiastic about continuing to make ecoprint works. It is hoped that in the future, Bulusan Village can create an Ecoprint-based Thematic Village.
References
Asmara, D. A. (2020). Penerapan teknik ecoprint pada dedaunan menjadi produk bernilai jual. Jurnal Pengabdian Seni, 1(2), 16-26. https://doi.org/10.24821/jas.v1i2.4706
Charolina, O., Faridah, F., Supawanhar, S., & Romdana, R. (2020). Upaya peningkatan perekonomian keluarga melalui implementasi kampung tematik di kelurahan padang nangka kecamatan singaran pati kota bengkulu. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia, 3(2). https://doi.org/10.36085/jpmbr.v3i2.949
Martuti, N. K. T., Hidayah, I., & Sumaryanto, T. (2017). Preferensi Masyarakat terhadap Program Kampung Tematik di Kota Semarang. Jurnal Riptek, 11(2), 11-22. https://doi.org/10.35475/riptek.v11i2.24
Martuti, N. K. T., Setyowati, D. L., Irsadi, A., & Heriyanti, A. P. (2021, December). Pengembangan kampung tematik berbasis potensi lokal dalam mendukung koservasi wilayah pesisir Kelurahan Tugurejo. In Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (Vol. 2, pp. SNPPM2021L-14).
Saptutyningsih, E., & Kamiel, B. P. (2019). Pemanfaatan bahan alami untuk pengembangan ecoprint dalam mendukung ekonomi kreatif. In prosiding seminar nasional Unimus (Vol. 2).
Yuliani, E., & Karmila, M. (2022). Pemafaatan Daun untuk Kerajinan Ecoprint dalam Rangka Pemberdayaan Wanita di Desa Wisata Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(11), 3051-3056. https://doi.org/10.53625/jabdi.v1i11.1879
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Eppy Yuliani Sarnanto, Ardiana Yuli Puspitasari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The journal's license is under Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.