Membangun kesadaran masyarakat mengenai bahaya stunting terhadap kecerdasan anak melalui metode hadap masalah
DOI:
https://doi.org/10.61251/cej.v2i1.35Keywords:
Stunting, Metode Hadap MasalahAbstract
Stunting merupakan keadaan dimana seorang balita mengalami permasalahan gizi yang ditandai dari bentuk tubuh yang tidak sesuai dengan usia yang semestinya. Selain menyebabkan keterlambatan pertumbuhan pada fisik, stunting juga menyerang pada perkembangan secara intelktual dari seorang anak/balita. Penyebab dari hal tersebut adalah balita mengalami kekurangan makanan bergizi dengan kandungan protein, kalori, dan vitamin D. Tingkat kesadaran akan bahaya stunting yang mengancam masa depan anak-anak Indonesia dari Masyarakat pun masih sangat rendah. Untuk menumbuhkan kesadaran msyarakat khususnya di desa dibutuhkan kepedulian dari setiap kalangan. Observasi dilakukan dengan Malukan pengamatan fisik terhadap keadaan lingkungan di masing-masing dusun yang menjadi tempat kegiatan Masyarakat secara regular. Metode Hadap Masalah ini diimplementasikan di setiap kegiatan penyuluhan kesehatan di posyandu masing-masing dusun. Selain itu, riset juga dilakukan di 2 Sekolah Dasar (SD) di Desa Pagergunung. Dalam agenda KKN ini, penyuluhan Kesehatan terbagi di 3 dusun pada hari yang berbeda. Kegiatan ini dilaksanakan di posyandu masing-masing dusun. Selain itu kegiatan juga dilaksanakan di sekolah yang ada di Desa Pagergunung. Terdapat 2 Sekolah Dasar di desa ini. Dusun pertama yang ada di Desa Pagergunung adalah Dusun Krajan, dusun kedua adalah Dusun Suko Karang dan yang terakhir adalah Dusun Suko Kranen. Selama 17 hari program berlangsung, telah ditemukan jika hubungan antara stunting pada balita dan tingkat kecerdasan anak sangat berkaitan erat. Kapasitas berpikir anak menjadi sangat terbatas disebabkan kekurangan gizi pada pertumbuhan fisik serta perkembangan otaknya. Setelah melalui beberapa Analisis telah didapatkan bahwa kesejahteraan dari setiap individu mempengaruhi kesadaran Masyarakat tentang bahaya dari stunting.
Stunting is a condition where a toddler experiences nutritional problems which are characterized by a body shape that does not match the age it should be. Apart from causing a delay in physical growth, stunting also attacks the intellectual development of a child/toddler. The cause of this is that toddlers experience a shortage of nutritious food containing protein, calories, and vitamin D. The level of awareness of the dangers of stunting that threatens the future of Indonesian children from the community is still very low. To raise community awareness, especially in villages, it requires concern from every group. . Observations were made with Malukan physical observations of the state of the environment in each hamlet which is the place for regular community activities. This Problem Posing Method is implemented in every health education activity at the Posyandu in each hamlet. In addition, research was also carried out in 2 elementary schools (SD) in Pagergunung Village. In the KKN agenda, health counseling is divided into 3 hamlets on different days. This activity was carried out at the posyandu of each hamlet. In addition, activities were also carried out at schools in Pagergunung Village. There are 2 elementary schools in this village. The first hamlet in Pagergunung Village is Krajan Hamlet, the second hamlet is Suko Karang Hamlet and the last is Suko Kranen Hamlet. During the 17 days the program lasted, it was found that the relationship between stunting in toddlers and the level of intelligence of children was very closely related. Children's thinking capacity becomes very limited due to malnutrition in physical growth and brain development. After going through several analyzes it has been found that the welfare of each individual influence public awareness about the dangers of stunting.
References
Anggraeni, N., & Handayani, O. W. K. (2021). Pola Asuh dan Pelayanan Kesehatan pada Masa Pandemi terhadap Kejadian Stunting Balita di Kabupaten Kendal. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 1(3), 673–678. https://doi.org/10.15294/ijphn.v1i3.49459
Education Sector Analytical And Capacity Development Partnership (ACDP). (2013). Evaluation Of The Supplemental Food For School Children Program. 12.
Ginting, K. P., & Pandiangan, A. (2019). Tingkat Kecerdasan Intelegensi Anak Stunting. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 1(1), 47–52. https://doi.org/10.37287/jppp.v1i1.25
Hasanah, H. (2017). TEKNIK-TEKNIK OBSERVASI (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial). At-Taqaddum, 8(1), 21. https://doi.org/10.21580/at.v8i1.1163
Putra, I. K. R. (2020). Pendidikan Membebaskan sebagai Upaya Mewujudkan Generasi Emas 2045. Jurnal Penelitian Agama Vidya Samhita, 6(1), 73–84. https://doi.org/10.25078/vs.v6i1.2038
Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 225–229. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.253
Yadika, A. D. N., Berawi, K. N., & Nasution, S. H. (2019). Pengaruh stunting terhadap perkembangan kognitif dan prestasi belajar. Jurnal Majority, 8(2), 273-282.
https://data.worldbank.org/indicator/sh.sta.stnt.zs?locations=id
https://www.kendalkab.go.id/berita/id/20230803001/kendal_targetkan_zero_stunting_pada_tahun_2023
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Rina Kartika Sari, Ahmad Asril Hadi, M. Fahrurozi Adi Pratama, Salma Umi Rafiah, Winda Setyaningsih, Niqmah Fatmasari Ollong, Arzalia Hapsari, Rifqi Solahuddin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The journal's license is under Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.